Tahun 2023 telah berakhir, 2024 sudah datang. Mulainya sebuah tahun yang baru juga bisa menjadi awal mula perjalananmu untuk meningkatkan kemampuan diri, melalui pengalaman baru dan mempelajari hal-hal baru.
Bicara tentang pengembangan diri, kesehatan mental harus tetap menjadi prioritas kita dalam mengembangkan diri. Tanpa pikiran dan jiwa yang sehat, akan sulit bagi kita untuk menemukan keseimbangan dalam hidup.
Akhir-akhir ini, sumber daya yang kita miliki untuk mempelajari hal-hal baru rasanya tidak terbatas banyaknya, mulai dari video guide, kelas online, bahkan juga bisa melalui podcast. Akan tetapi, rasanya tetap lebih bijak untuk mempelajari sesuatu langsung dari ahli di bidangnya, dan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan itu adalah melalui membaca buku.
Apakah Anda tertarik untuk menambahkan buku-buku kesehatan mental ke dalam daftar bacaan Anda di tahun 2024? Ini adalah 3 buku tentang kesehatan mental yang direkomendasikan oleh Tim HelloReyo.
Peace Is Every Step: The Path of Mindfulness in Everyday Life
Diterbitkan di tahun 1992, buku Peace Is Every Step disusun oleh Thich Nhat Hanh, seorang biksu yang terkenal yang berasal dari Vietnam yang hingga saat ini masih dikenang sebagai tokoh penting yang telah memperkenalkan konsep mindfulness di dunia Psikologi barat.
Bagi Anda yang ingin belajar lebih banyak tentang mindfulness, buku ini adalah sumber bacaan yang sempurna. Buku ini membagikan tentang bagaimana pada momen-momen penuh chaos di kehidupan sehari-hari kita, kita sebenarnya masih memiliki kekuatan untuk menemukan kembali kedamaian dan ketenangan dengan mempraktikkan mindfulness. Melalui anekdot-anekdot singkat, buku ini berbagi dengan kita tentang pilihan yang kita punya untuk mencapai ketenangan batin, yaitu dengan melambatkan langkah kita, mundur sejenak untuk mengamati, menyadari apa yang sedang kita lakukan, dan hidup di momen ini.
Selain cerita-cerita singkat dan contoh-contoh, penulis juga membicarakan tentang meditasi dan latihan pernapasan yang bisa dilakukan di tengah-tengah kesibukan kita sehari-hari – saat berjalan kaki rutin, mencuci piring, atau menyetir mobil – dan mengingatkan kita untuk tetap mindful, menyadari seluruh tindakan dan perbuatan yang kita lakukan, dan menemukan keindahan serta kebahagiaan di dalam hal-hal sederhana.
Set Boundaries, Find Peace: A Guide to Reclaiming Yourself
Terkadang, untuk bisa mencintai diri sendiri dengan lebih baik, kita harus bisa mengatakan “tidak” ke orang lain. Sometimes, to love ourselves more, we need to be able to say “no” to others. Buku ini, yang ditulis oleh seorang terapis dan penulis bestseller oleh New York Times bernama Nedra Tawwab, berbagi dengan kita tentang pentingnya menetapkan batasan-batasan yang sehat dan tips-tips yang bisa kita lakukan untuk menerapkannya.
Batasan-batasan bukanlah sesuatu yang diterapkan hanya untuk aspek tertentu saja di dalam kehidupan kita. Mungkin kita merasa kesulitan untuk menetapkan batasan dengan orang-orang terdekat kita, seperti pasangan, keluarga, atau sahabat dekat. Akan tetapi, batasan yang sehat bisa menjadi suatu terobosan untuk memperbaiki hubungan kita. Batasan tersebut menunjukkan kepada orang lain bahwa Anda menghormati diri Anda, hubungan Anda dengan mereka, dan juga batasan-batasan yang mereka miliki.
Meski buku ini lebih banyak bercerita tentang pentingnya memiliki batasan dan contoh-contoh dalam bentuk cerita tentang bagaimana batasan bisa meningkatkan kualitas hubungan, buku ini juga menjelaskan tentang pentingnya mengenal diri sendiri untuk dapat menetapkan batasan dalam hubungan dan menerapkannya kepada orang lain. Memahami apa yang kita inginkan dan apa yang kita butuhkan, apa yang penting dan tidak penting bagi diri kita, dan sampai batas mana kita bisa mentoleransi sesuatu dapat membantu kita dalam menyampaikan batasan kita secara jelas kepada orang lain, dan membantu mereka untuk memahami diri kita lebih baik.
The Things You Can See Only When You Slow Down: How to Be Calm in a Busy World
Di tengah-tengah berisik dan sibuknya kehidupan sehari-hari kita, seringkali kita lupa untuk memperlambat langkah kita, bernapas lebih lega, dan merefleksikan diri. The Things You Can See Only When You Slow Down adalah karya lain yang tepat untuk orang-orang yang ingin belajar lebih banyak tentang mindfulness dan bagaimana cara menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Meski penulisnya, Haemin Sunim, adalah seorang guru spiritual Zen Buddhist, aspek-aspek yang tercakup dalam buku ini tidak hanya terbatas pada aspek spiritual saja. Buku ini terbagi menjadi delapan bagian – Rest, Mindfulness, Passion, Relationships, Love, Life, The Future, dan Spirituality – dan berisi tulisan-tulisan nasihat dan essay tentang topik tersebut.
Buku ini wajib dimiliki untuk Anda yang seringkali membutuhkan pengingat untuk beristirahat dan tetap terkoneksi dengan diri sendiri dan orang-orang terdekat. Dengan isi yang terbagi dalam bagian-bagian yang singkat yang bisa Anda baca dan kunjungi kembali pada masa-masa sulit, buku ini dapat berperan sebagai pengingat bagi kita untuk beristirahat sejenak dan berefleksi, menenangkan diri, dan bergerak kembali dalam hidup sesuai langkah masing-masing.
Wrap-Up
Bagi semua orang, pencarian diri untuk terus bertumbuh dan mengembangkan diri adalah sebuah perjalanan yang akan terus berlanjut. Mari berbagi dengan kami tentang keinginan dan rencana Anda untuk kesehatan mental yang lebih baik – buku apa yang akan Anda rekomendasikan kepada kami dan mengapa?
Referensi
Hanh, T. N. (1992). Peace is every step: The path of mindfulness in everyday life. Bantam.
Sunim, H. (2017). The Things You Can See Only when You Slow Down: How to be Calm in a Busy World. Penguin.
Tawwab, N. G. (2021). Set boundaries, find peace: A guide to reclaiming yourself. Penguin.